Sabtu, 24 Desember 2011

HASIL RESUM

KELOMPOK 6

POPULASI
Konsep Spesies, Campbell (2003) mengemukakan:
a. konsep spesies biologis
b. konsep spesies pengenalan
c. konsep spesies kohesi
d. konsep spesies ekologis
e. konsep spesies evolusions spesies
Spesies Taksonomi merupakan spesies yang terdiri atas sejumlah populasi yang memiliki kesamaan morfologi dan ekologi.

Karakteristik populasi
a. kepadatan
b. natalitas
c. mortalitas
d. distribusi
e. bentuk pertumbuhan populasi
  • Pertumbuhan eksponensial
  • pertumbuhan sigmoid

    Macam-macam interaksi:
  • interaksi antar organisme, contoh proses allelopati
  • interaksi antar populasi, interaksi komponen abiotik dan biotik

    Penyebaran populasi ada dua cara yaitu jenis endemik dan jenis kosmopolit. beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran populasi yaitu, curah hujan, suhu, tanah dan topografi. sedangkan macam-macam persebaran populasi yaitu, secara acak, rata dan kelompok.

HASIL RESUM

KELOMPOK 5

LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK 2
a. Tanah
Tanah tersusun atas 4 bahan utama yaitu, bahan mineral, udara, air, dan bahan organik. Tanah . sebagai medium untuk pertumbuhan.

  • Fisika Tanah, secara garis besar tanah tersusun atas padatan, cairan, gas,
    tesktur tanah, pasir, debu dan tanah liat.
  • Kimia tanah, sifat kimia tanah yaitu
    derajat keasaman tanah, C organik, N total, pupuk, air hujan, kalium, natrium, kalsium, magnetik dan sebagainya.

struktur tanah merupakan suatu kumpulan berbagai macam lapisan tanah atau profil. struktur tanah adalah sebagai berikut:
a. Horizon O
b. Horizon A
c. Horizon B
d. Horizon C
e. Lapisan R

HASIL RESUM

KELOMPOK 4


LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK



1.       ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa.
  •     Udara Dan Komposisi Udara
  •        Sertifikasi Atmosfer
  •        Efek Rumah Kaca, disebabkan karena naiknya gas karbondioksida  (CO2) dan gas - gas lainnya di atmosfer.
  •       Angin, merupakan pergerakan udara dan timbul akibat pemanasan yang tetap dari udara dalam hubungannya dengan permukaan bumi, serat perputaran bumi pada porosnya.
  •     Pengaruh Angin Bagi Tumbuhan
  •      Penyerbukan dan penyebaran tumbuhan dengan bantuan angin

 2. AIR
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain.
Macam-macam air yaitu:
  •      Uap air
  •     hujan
  •      Air tanah

HASIL RESUM

1. kelompok 3


CAHAYA DAN SUHU


Cahaya merupakan energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. sedangkan suhu merupakan besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. 
aspek penting yang erat kaitannya dengan sistem ekologi, yaitu:
a. Kualitas cahaya.
b. Intensitas cahaya.
c. Lama penyinaran.
PERAN CAHAYA TERHADAP TUMBUHAN
  •          Fotoperiodism
  •          Fotoenergetik
  •          Fotodestruktif
  •          Fotocybernetic
  •          Fotomorgenesis
  •          Fototropism
berbagai karakteristika muka bumi penyebab variasi suhu : 
Komposisi dan warna tanah
Kegemburan dan kadar air tanah
Kerimbunan tumbuhan
Iklim mikro perkotaan
Kemiringan lereng dan garis lintang

Selasa, 06 Desember 2011

HASIL RESUM

KELOMPOK 1

EKOLOGI
Ekologi dapat dikatakan sebagai Ilmu. Selain oitu ekologi juga dapat dikatakan sebagai objek.
·        Menurut Miller,  ekologi merupakan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungan.
·        Menurut Odum, ekologi merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.
Pada ekologi tumbuhan mempelajari autekologi dan sinekologi.
  1.  Autekologi merupakan ekologi yang mempelajari spesies
  2. Sinekologi merupakan ekologi yang mempelajari organisme dalam populasi
KELOMPOK 2
TUMBUHAN DALAM LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup semua sumber daya alam.
Lingkungan dibedakan menjadi 2 yaitu, makro lingkungan dan mikro lingkungan. Selain itu, dapula lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.  Yang dimana lingkungan biotic merupakan suatu lingkungan yang mempunyai kehidupan misalnya  manusia, tumbuhan, dan hewan. Sedangkan lingkungan abiotik merupakan suatu komponen yang tidak hidup misalnya air, tanah, batu,  dan udara.
  •  Faktor pembatas yaitu cahaya, air, lingkungan fisik, dan iklim yang memadai.Penyebaran tumbuhan dipengaruhi oleh iklim yang memadai, cahaya dan sebagainya.
3 proses penyesuaian diri dengan lingkungan yaitu:
  •  Aklimatisasi
  •  Naturalisasi
  •  Domestikasi

Tipe-tipe indicator tumbuhan yaitu,
  •  Indikator tumbuhan dalam pertanian
  •  Indikator pertumbuhan over greessing
  • Indikator sesuai dengan habitat hutan
  •  Indikator tumbuhan humus
  •  Indikator tumbuhan untuk kelembaban
  •  Dan sebagainya.







Minggu, 27 November 2011

BENALU

Benalu (loranthus) merupakan jenis tumbuhan yang hidupnya tidak memerlukan media tanah. Ia hidup sebagai parasit (parasiet=Belanda), menempel pada dahan-dahan pohon kayu lain dan mengisap mineral yang larut dalm pohon kayu yang ditempelinya dapat mati. Bunga benalu berkelamin tunggal biji buahnya mengandung getah.Pengembangbiakannya melalui binatang atau burung yang memakan biji buah benalu tersebut. Proses pengembangbiakannya sangat sederhana: biji benalu yang bergetah itu dimakan binatang atau burung. Kemudian biji benalu tersebut melekat di dahan dahan kayu bersama dengan kotoran burung yang memakannya, dan tumbuh di dahan itu.

 Klasifikasi tanaman
Macrosolen cochinchinensis (Lour.) van Tiegh dikenal dengan nama benalu, dalu-dalu (Sumatera), kemladehan (Jawa Tengah).
Klasifikasi tanaman ini sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Loranthales
Suku : Loranthaceae
Marga : Macrosolen
Jenis : Macrosolen cochinchinensis (Lour.) van Tiegh.

Kandungan kimia
Daun dan batang benalu mengandung alkaloida, saponin, flavonoid dan tanin (Anonim, 1999). Benalu dari spesies Dendrophthoe mengandung glikosida kuersetin

Jumat, 14 Oktober 2011

BIOGRAFI GREGOR MENDEL (PENEMU HUKUM MENDEL)

Nama Lengkap  : Gregor Johann Mendel                                                       
Tanggal Lahir     : 20 Juli 1822
Tempat Lahir     : Hyncice (Heinzendorf bei Ordrau) Republik Ceko
Wafat                : 6 Januari 1884


Mendel dilahirkan tahun 1822 di kota Heinzendorf di daerah daulat kerajaan Austria yang kini masuk bagian wilayah Cekosiowakia. Tahun 1843 dia masuk biara Augustinian, di kota Brunn, Austria (kini bernama Brno, Ceko). Dia menjadi pendeta tahun 1847. Tahun 1850 dia ikut ujian peroleh ijasah guru, tetapi gagal dan dapat angka terburuk dalam biologi! Meski begitu, kepada pendeta di biaranya mengirim Mendel ke Universitas Wina, dari tahun 1851-1853 dia belajar matematika dan ilmu pengetahuan lainnya. Mendel tak pernah berhasil mengantongi ijasah guru resmi, tetapi dari tahun 1854-1868 dia menjadi guru cadangan ilmu alam di sekolah modern kota Brunn.

Sementara itu, mulai tahun 1856 dia memperlihatkan pengalaman-pengalamannya yang masyhur di bidang pembiakan tumbuh-tumbuhan. Menjelang tahun 1865 dia sudah menemukan hukum keturunannya yang kesohor dan mempersembahkan kertas kerjanya di depan perkumpulan peminat sejarah alam kota Brunn. Tahun 1866 hasil penyelidikannya diterbitkan oleh majalah Transactions milik perkumpulan itu di bawah judul "Experiments with Plant Hybrids." Kertas kerja keduanya diterbitkan oleh majalah itu juga tiga tahun kemudian. Kendati majalah itu bukanlah majalah besar, tetapi banyak terdapat di pelbagai perpustakaan besar. Di samping itu Mendel mengirim satu salinan kepada Karl Nageli, seorang tokoh disegani di bidang ilmu keturunan. Nageli membaca salinan itu dan kirim balasan kepada Mendel tetapi dia tidak paham apa yang teramat penting dalam salinan kertas kerja Mendel itu. Sesudah itu umumnya kertas kerja Mendel diabaikan dan nyaris dilupakan orang hampir tiga puluh tahun lamanya.

Tahun 1866 Mendel naik pangkat ditunjuk jadi pendeta kepala di biaranya. Kesibukan administrasi rutin membuatnya kehabisan tempo melanjutkan penyelidikannya dalam bidang tanam-tanaman. Ketika dia meninggal tahun 1884 dalam usia enam puluh satu, penyelidikan briliannya nyaris dilupakan orang dan dia tak peroleh pengakuan apa pun untuk penyelidikan itu.

Ketika dia meninggal tahun 1884 dalam usia enam puluh satu, penyelidikan briliannya nyaris dilupakan orang dan dia tak peroleh pengakuan apa pun untuk penyelidikan itu. Jerih payah Mendel baru diketemukan kembali tahun 1900 oleh tiga ilmuwan dari tiga bangsa yang berbeda-beda: Hugo de Vries dari Negeri Belanda, Carl Correns dari Jerman dan Erich von Tschermak dari Austria. Mereka bekerja secara terpisah tatkala menemukan artikel Mendel. Masing-masing mereka sudah punya pengalaman sendiri di bidang botani. Masing-masing secara tersendiri menemukan hukum Mendel. Dan masing-masing (sebelum menerbitkan buku) secara seksama mempelajari hasil kerja Mendel dan masing-masing pula menjelaskan bahwa penyelidikannya memperkuat pendapat Mendel. Satu kebetulan segitiga yang aneh! Lebih dari itu, di tahun itu juga, William Bateson, ilmuwan berkebangsaan Inggris, menemukan pula kertas kerja Mendel yang asli dan segera mengedepankan kepada kalangan dunia ilmu. Di penghujung tahun itu Mendel dapat sambutan meriah dan penghargaan atas begitu hebat karya-karya yang dilakukannya selama masa hidupnya.

Bukti-bukti apakah perihal keturunan yang sudah ditemui Mendel? Pertama, Mendel mengetahui bahwa pada semua organisme hidup terdapat "unit dasar" yang kini disebut gene yang secara khusus diturunkan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan yang diselidiki Mendel, tiap ciri pribadi, misalnya warna benih, bentuk daun, ditentukan oleh pasangan gene. Suatu tumbuhan mewariskan satu gene tiap pasang dari tiap "induk"-nya. Mendel menemukan, apabila dua gene mewariskan satu kualitas tertentu yang berbeda (misalnya, satu gene untuk benih hijau dan lain gene untuk benih kuning) akan menunjukkan dengan sendirinya dalam tumbuhan tertentu itu. Tetapi, gene yang berciri lemah tidaklah terhancurkan dan mungkin diteruskan kepada tumbuhan keturunannya. Mendel menyadari, tiap kegiatan sel atau gamete (serupa dengan sperma atau telur pada manusia) berisi cuma satu gene untuk satu pasang. Dia juga menegaskan, adalah sepenuhnya suatu kebetulan bilamana gene dari satu pasang terjadi pada satu gamete dan diteruskan kepada keturunan tertentu.

Hukum Mendel, meski sudah dilakukan perubahan kecil, tetap merupakan titik tolak dari ilmu genetika modern. Bagaimana Mendel selaku seorang amatir mampu menemukan prinsip yang begitu penting yang menyisihkan begitu banyak biolog profesional yang masyhur yang ada sebelumnya? Untungnya, dia memilih untuk bidang penyelidikannya jenis tumbuhan yang ciri-ciri khasnya ditentukan oleh seperangkat gene. Kalau saja ciri-ciri pokok yang diselidikinya masing-masing sudah ditentukan oleh pelbagai perangkat gene, penyelidikannya akan menghadapi kesulitan yang luar biasa. Tetapi, keberuntungan ini tidak akan menolong Mendel kalau saja dia tidak punya sifat kecermatan yang dahsyat dan kesabaran seorang pencoba, dan juga tidak akan menolongnya apabila dia tidak menyadari bahwa perlu membuat analisa statistik dari pengamatannya. Karena faktor contoh-contoh di atas, umumnya mungkin tidak bisa diduga jenis kualitas mana sesuatu keturunan akan mewariskan. Hanya lewat sejumlah besar percobaan (Mendel sudah mencatat hasil lebili dari 21.000 tumbuh-tumbuhan!), dan lewat analisa hasil-hasilnya, Mendel dapat menarik kesimpulan terhadap hukum-hukumnya.

Jelaslah, hukum keturunan merupakan penambah penting buat pengetahuan manusia, dan pengetahuan kita tentang genetika mungkin akan lebih dapat dipraktekkan di masa depan daripada sebelumnya. Ada pula faktor yang tak boleh diabaikan kalau kita memutuskan dimana Mendel mesti ditempatkan dalam urutan daftar buku ini. Karena penemuannya diremehkan di saat hidupnya, dan kesimpulan-kesimpulannya diketemukan oleh ilmuwan yang datang belakangan, penyelidikan Mendel dianggap tidak berdiri sendiri. Apabila alasan ini dipaksakan, orang bisa berkesimpulan bahwa Mendel mungkin bisa tersisihkan sepenuhnya dari daftar, seperti halnya Leif Ericson, Aristarchus, Ignaz Semmelweiss telah disisihkan guna memberikan tempat buat Colombus, Copernicus dan Joseph Lister.

Tetapi, ada beda antara kasus Mendel dengan lainnya. Pekerjaan Mendel terlupakan hanya sebentar, dan begitu diketemukan kembali, segera melangit. Lebih jauh dari itu, de Vries, Correns, dan Tschermak, meskipun mereka menemukan kembali prinsip-prinsipnya secara independen, toh dia baca karya Mendel dan mengutip hasil-hasilnya. Akhirnya, orang tidak bisa bilang karya Mendel tak berpengaruh kendati de Vries, Correns dan Tschermak tak pernah hidup di dunia. Artikel-artikel Mendel sudah tersebar luas riwayat-riwayatnya (oleh W.O. Focke) sekitar masalah keturunan. Tulisan itu cepat atau lambat sudah dapat dipastikan akan diketemukan juga oleh mahasiswa-mahasiswa yang serius di bidang itu. Juga layak dicatat, tak satu pun dari ketiga ilmuwan itu yang menuntut bahwa merekalah penemu ilmu genetika. Juga, secara umum dunia ilmu sudah menyebutnya sebagai "Hukum Mendel."

Penemuan Mendel kelihatannya bisa dibandingkan dengan penemuan Harvey, baik dari segi orisinalnya maupun arti pentingnya tentang peredaran darah, dan dia sudah ditempatkan pada urutan yang sewajarnya.








http://www.icr.org/article/science-man-god-gregor-johann-mendel/

Sumber:
http://home.tiscalinet.ch/biografien/biografien/mendel.htm