Sabtu, 10 Maret 2012

EKOLOGI HEWAN


PSIKOLOGI HEWAN “ KUCING “

Psikologi merupakan suatu bidang ilmu yang mendapatkan keiluannya melalui obserbvasi dan eksperimen yang dilakukan berdasarkan metode ilmiah yang berlaku.
Awam Memandang Psikologi
Selama ini orang memandang psikologi sebagai ilmu yang hanya mempelajari manusia saja dan para psikolog bekerja untuk memberikan nasihat, menangani anak nakal, orang-orang stress dan depresi, dan langkah-langkah yang bisa di ambil untuk membantu mencari solusi bagi individu tertentu.
Padahal, bidang keilmuan psikologi jauh lebih luas dari pada tu. Psikologi juga mempelajari mengapa manusia berfikir, mengapa manusia melakukan suatu hal yang tak dipahami oleh orang lain. Bahkan, psikologi mempelajari tingkah laku hewan yang berkaitan dengan sehubungannya dengan manusia dan bagaimana manfaat hewan tersebut bagi kepentingan manusia.
Dengan mengetahui tingkah laku hewan tersebut, manusia bisa memahami bagaimana menempatkan hewan dalam kehidupan manusia yang tidak hanya berkaitan dengan memenfaatkan hewan tersebut.
Psikologi Kucing
Kucing adalah hewan pemburu, mereka berevolusi dari leluhur pemburu dan telah tertanam dalam gen mereka kalau mereka pada dasarnya pemburu. Mereka berevolusi untuk bertahan hidup dengan menangkap mangsa. Karakteristik ini bisa dilihat dari bentuk fisiknya, gerakannya yang diam, pandangan malam, giginya yang tajam, kumisnya yang mendeteksi arus udara, getaran, dan benda padat semuanya merupakan karakteristik predator.
Menurut saya
1.      Gak punya ego, sebab kucing gak bisa berimajinasi. Pertanyaannya, apakah itu imajinasi? Dan apa hubungannya dengan ego? Apa beda otak kucing dengan manusia?
Imajinasi berharga dari ilmu pasti. Kata einstein, tapi bukan perkataan ini yang mau kita bahas. Menurut saya, Imajinasi, adalah ‘gambaran’ baru yang muncul dikepala melalui penggabungan memori-memori di otak. Tanpa memori, tidak akan ada imajinasi. Karena memori-memori di kepala adalah implikasi dari keberadaan sel syaraf dan sistemnya, maka imajinasi adalah fenomena spontan yang terjadi akibat ‘kemampuan’ sel syaraf dan pola sistem syaraf itu.
Adapun mengenai hubungan antara imajinasi dan ego itu Begini, Ukuran dan zat pembentuk sebuah sel syaraf manusia merupakan ‘kemampuan’ sel syaraf yang menimbulkan fenomena ‘memori/ingatan’ pada otak manusia.
Pola jaringan syaraf, mulai dari pola hubungan neuron-akson sampai posisi sistem syaraf otak kanan dan kiri beserta ‘onderdil’ lainnya di dalam kepala manusia, menimbulkan fenomena ‘mengingat/memanggil memori‘-‘memilah-memilih /menyesuaikan’-‘memutuskan’.
Dua fenomena inilah yang secara aksiomatis, menimbulkan fenomena imajinasi. Kemudian, semakin banyak memori yang dimiliki oleh otak, maka semakin besarlah daya imajinasi tersebut. Sampai pada kapasitas memori tertentu, imajinasi membentuk apa yang kita sebut sebagai ‘kesadaran’. Ego.
Mengenai perbandingan otak manusia dan kucing, maka Secara sederhana, kita katakan, ego terbentuk akibat adanya daya imajinasi, daya imajinasi terbentuk karena adanya hubungan antara memori-memori yang memadai, hubungan antara memori-memori yang memadai dibentuk oleh kandungan zat, ukuran, dan banyaknya sel-sel syaraf serta pola jaringan sel-sel syaraf tersebut. Kita tahu, otak kucing benar-benar kecil, gak sampai satu genggam. Dengan volum otak yang sedemikian, jumlah sel syarafnya sangat jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah sel syaraf otak manusia. Belum lagi jika dibandingkan dengan kualitas zat (dalam hal kualitas rekaman sinyal listrik) dan ukuran sel syarafnya (dalam hal kapasitas rekaman) serta pola jaringan sel syaraf manusia. Oleh karena itu, kucing tidak memiliki 'saya' atau ego sebagaimana manusia.

2.      Tentu saja, karena kucing gak punya ego, maka super ego pun, ia tak punya. Ia gak punya pandangan-pandangan seputar baik, buruk, benar, salah, dan seterusnya.

3.      Sama seperti manusia, kucing punya sub ego. Sebab, ia mampu bergerak untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Maksudnya? kok sama seperti manusia?
Menurut freud, sub ego itu adalah alam bawah sadar manusia. Tentunya, sama seperti manusia, hewan juga memiliki alam bawah sadar.
Alam bawah sadar ini ‘dikuasai’ oleh hormon-hormon di dalam tubuh, terutama hormon yang berhubungan dengan reproduksi seperti endrogen dan hormon yang berkenaan dengan upaya untuk bertahan hidup seperti adrenalin. Semua gerak kucing (sama seperti manusia “tanpa tanpa pandangan”) baik yang ilmiah seperti pertumbuhan fisik maupun yang semi-alamiah seperti perkawinan, ‘dikendalikan oleh hormon-hormon/alam bawah sadar ini. Terkadang, kita sering menyebut alam bawah sadar ini dengan satu kata: nafsu.

Tapi, bagaimana dengan monyet sirkus dan bintang lainnya yang dapat bergerak untuk kepentingan lainnya selain untuk sekedar hidup?
O iya, sub ego atau Alam bawah sadar itu tidak hanya dibentuk oleh hormon-hormon biologis itu dari dalam, tapi juga dapat dibentuk oleh ‘paksaan’ dari luar. Seperti yang dilakukan ivan petrovic pavlov, seorang ahli pendidikan. Ia dapat membuat seekor anjing mengeluarkan liur menggunakan cahaya lampu tanpa adanya makanan di sekitar anjing itu. Para pemilik jasa hiburan keliling “topeng monyet” juga dapat melakukan hal ini. Mereka membuat monyet-monyet dapat memakai baju, melompat, beraksi sesuai dengan aba-aba yang diberikan oleh si pemilik. Pembentukan alam bawah sadar tidak terlalu sulit, para produsen biasa memperlakukan hal itu terhadap konsumennya melalui periklanannya, dan atau pemerintah atau elit-elit politik terhadap tentara atau kesatuan tempurnya melalui tindakan persuasif dalam simulasi-simulasi, latihan-latihan, simbol-simbol dan doktrin-doktrin yang diucapkan berulang-ulang.

4.      Mengapa kucing Mengeong pada sesama kucing?
Kucing mengeong sebagai sinyal sosial kepada sesama kucing. Sinyal sosial ini bisa berupa pertanda kalau ia butuh bantuan, merasa senang, atau merasa puas.

5.      Mengapa kucing tidur melulu?
Kucing tidur rata-rata 16 jam sehari. Hal ini untuk mencharge tubuhnya untuk berburu. Ketika berburu, kucing menggunakan energi secara mendadak, besar-besaran, dan cepat agar dapat menangkap buruan secara efisien.

6.      Mengapa kucing mengeong pada manusia?
Beda dengan sesama kucing yang menandakan sosialisasi, kucing mengeong pada manusia, terutama saat lapar, adalah berusaha menipu manusia. Ia mencoba meniru suara bayi agar dikira bayi oleh majikannya sehingga ia mendapatkan perhatian pula dari sang majikan layaknya perhatian yang diberikan sang manusia kepada anaknya.

7.      Mengapa kucing menjilati tubuhnya setelah dipegang?
Kucing punya kelenjar yang terangsang ketika mereka menyentuhkan bulunya. Itulah feromon atau bau khas kucing sebagai penanda individu. Manusia juga punya bau yang dapat dicium kucing. Jika kucing mencium bau manusia di tubuhnya, bau karakteristiknya sendiri dapat tertutupi. Bau manusia begitu tajam sehingga mengalahkan bau sang kucing sendiri. Sang kucing tidak terima ini dan segera menjilati bulunya agar bau manusia hilang dan baunya kembali. Tidak heran begitu anda memeluknya terlalu lama, ia akan segera lari dan membasuh dirinya.
            bagaimana freud akan membahasnya?
ilmu tentang neurologi masih jarang berinteraksi dengan pak freud, sehingga beliau pasti akan lebih tertarik mendiskusikan perihal hubungan antara sel syaraf di otak manusia dengan fenomena kesadaran, atau ego itu.saya yakin. dan mungkin, pak freud tertarik juga untuk memelajari bagaimana menyebut psi-ko-lo-gi ku-cing dengan benar.

“ Untuk memenuhi tugas Ekologi hewan Prodi Biologi UMM “

Oleh : Cici Ulumiyah (201010070311034)